Mahmuddin

Belajar dan Berbagi

Posts Tagged ‘Pembelajaran Berbasis Lingkungan’

Fase-fase Pembelajaran Berbasis Lingkungan yang Mengintegrasikan Pendidikan Karakter

Posted by Mahmuddin pada Juni 11, 2013

Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan pengembangan pembelajaran oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Beban belajar yang dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA terdiri dari 45 menit/jam tatap muka untuk tugas terstruktur, sedangkan kegiatan mandiri tidak terstruktur memanfaatkan 0% – 60% dari waktu kegiatan tatap muka. Namun demikian, tugas terstruktur dan tugas mandiri dapat saja dilakukan di luar jam belajar efektif, akan tetapi tetap harus dalam perencanaan oleh guru.

Kegiatan tatap muka penting bukan hanya untuk kegiatan saat tatap muka, tetapi juga menentukan terlaksananya kegiatan tugas terstruktur serta kegiatan mandiri tidak terstruktur. Kegiatan belajar tatap muka dapat menggunakan metode apapun, disesuaikan dengan kebutuhan pencapaian kompetensi berdasarkan hasil analisis SK/KD. Untuk pembelajaran berbasis lingkungan yang mengitegrasikan nilai karakter bangsa digagas melalui empat fase pembelajaran yang bersifat holistik. Keempat fase pembelajaran yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Mengeksplorasi, meliputi kegiatan studi pustaka, observasi lapangan, survey komunitas, dan percobaan laboratorium. Untuk fase ini, dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan tatap muka dan tugas terstruktur.
  2. Mengonseptualisasi, meliputi kegiatan analisis fakta, menginterpretasi data, elaborasi fakta/informasi, eksplanasi, penerapan pengetahuan pada konteks berbeda. Fase ini dilakukan dapat terintegrasi dengan fase eksplorasi, dan dapat pula dalam bentuk tugas terstruktur.
  3. Mengeksposisi, meliputi kegiatan komunikasi gagasan, pameran hasil karya. Persiapan gagasan dan hasil karya dilakukan dalam bentuk tugas mandiri, tapi ekposisi dilakukan pada saat jam tatap muka.
  4. Mengevaluasi, meliputi menguji pengetahuan, mengukur sikap dan psikomotorik, merefleksi proses belajar, menilai fakta dan gagasan. Fase ini dilaksanakan secara terintegrasi dalam pertemuan tatap muka.

Fase-fase pembelajaran di atas dapat digambarkan dalam bentuk siklus pembelajaran sebagai berikut:

Posted in Pembelajaran, Pendidikan | Dengan kaitkata: , , , | Leave a Comment »

Konsep Pembelajaran Berbasis Lingkungan yang mengintegrasikan Pendidikan Karakter Bangsa

Posted by Mahmuddin pada Juni 10, 2013

Berdasarkan teori belajar yang telah diuraikan sebelumnya, maka pembelajaran yang berbasis lingkungan dalam tulisan ini didefinisikan sebagai pembelajaran yang menggunakan lingkungan sebagai sumber dan objek belajar. Dalam hal ini, pembelajaran mengarahkan siswa pada upaya mengaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang dihadapi. Pembelajaran berbasis lingkungan mengarakan siswa menemukan makna di dalam setiap tugas belajar.

Setiap tugas belajar dalam pembelajaran berbasis lingkungan, siswa belajar menemukan masalah yang menarik di lingkungan, membuat pilihan dan menerima tanggung jawab, mencari informasi/data dan menarik kesimpulan. masalah yang menarik. Sehubungan dengan itu, dalam proses belajar yang dilakukan siswa secara aktif akan memilih, menyusun, mengatur, menyentuh, merencanakan, menyelidiki, mempertanyakan, dan membuat keputusan. Dalam proses tersebut, siswa akan mengaitkan isi akademis konten pelajaran biologi dengan konteks dalam situasi kehidupan.

DSC_0128

Menurut Johnson (2007) mengaitkan konten dan konteks membutuhkan proses dan struktur berpikir. Dalam pembelajaran biologi, hal ini dikenal dengan penggunaan keterampilan proses sains. Melatih siswa menggunakan keterampilan proses akan mendukung terbentuknya struktur berpikir dengan cara-cara ilmiah. Proses yang akan melibatkan penggunaan alat indera dan proses berpikir sistematis lainnya. Dengan demikian, proses pembelajaran akan mengantarkan siswa pada penemuan arti penting suatu topik pembelajaran.

Ketika penemuan makna terakomodasi dalam skema berpikir siswa, maka internalisasi dalam diri ini akan membentuk sikap diri serta menentukan pilihan perilaku diri dan tindakan dalam kehidupannya. Menurut Johnson (2007) secara biologis dan psikologis, lingkungan memberikan informasi yang membentuk struktur fisik otak. Lingkungan akan menjadi stimulus bagi terbentuknya hubungan sinapsis sehingga terbangun jalur-jalur saraf yang kompleks sehingga akan meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan kecerdasan. Dengan demikian, komunikasi antar alat indera dengan lingkungan akan membentuk konteks belajar akan membentuk stuktur berpikir, bersikap dan bertindak yang dalam jangka waktu tertentu akan membentuk karakter bagi diri siswa.

Posted in Pembelajaran, Pendidikan | Dengan kaitkata: , , | 2 Comments »

Pentingnya Mengintegrasikan Pendidikan Karakter Bangsa dalam Pembelajaran Biologi

Posted by Mahmuddin pada Juni 10, 2013

Kehidupan manusia Indonesia dalam dasawarsa terakhir ini menunjukkan terjadinya gejala degradasi moral. Fakta-fakta seperti kasus korupsi pejabat pemerintah yang semakin meningkat, motif kriminalitas yang semakin beragam, dan tawuran pelajar yang semakin mengganas menunjukkan kompleksnya persoalan moralitas bangsa. Realitas ini menunjukkan fenomena kehidupan berbangsa seperti disorientasi penghayatan nilai-nilai pancasila, keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai pancasila, bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, ancaman disintegrasi bangsa, dan melemahnya kemandirian bangsa.

Gambar

Perkembangan pendidikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan tren untuk menguatkan peran psikologi dalam dunia pendidikan. Pergantian kurikulum secara berkala mengalami perubahan secara signifikan terutama dalam hal standarisasi isi, proses dan penilaian pendidikan. Pengembangan kurikulum memberikan prioritas perhatian pada perkembangan psikologi peserta didik. Bahkan dalam rencana revisi kurikulum pendidikan nasional tahun 2013, pemerintah sedang merumuskan pengintegrasian nilai-nilai karakter bangsa dalam setiap mata pelajaran. Baca entri selengkapnya »

Posted in Pembelajaran, Pendidikan | Dengan kaitkata: , , , | 1 Comment »